Penjaga Agroekologi bangsal
Satu dari tujuh anggota rumpun kerbau Nusantara menjadi ikon ternak asli desa bangsal. Keberadaan hewan ini merawat kesuburan alami tanah dan air bangsal

Hamparan rawa Desa Bangsal menjadi padang penggembalaan kerbau rawa Pampangan yang merupakan satu dari tujuh anggota rumpun kerbau nusantara. Jenis ternak yang merupakan sumber daya genetik ternak lokal nusantara.
Jenis Kerbau ini telah beradaptasi dengan alam yang hampir sepanjang tahun digenangi air. Mereka mampu berenang dan menyelam mencari rumput di dasar rawa.
Di desa Bangsal terdapat kurang lebih 600 ekor kerbau rawa. Pada malam hari, kerbau-kerbau rawa dipiara dalam kandang komunal. Pada siang hari digembalakan.
Sistem penggembalaan tradisional membantu siklus hara yang memelihara kesuburan tanah pertanian maupun biota perairan.
Saban pagi, sebelum kerbau dilepas dari kandang, peternak menumpuk kotoran kerbau di punggung kerbau. Ketika menuju tempat merumput, kotoran tercecer di tanah serta larut di air.
Feses kerbau menumbuhkan biota perairan. Ketika rawa surut dan dapat ditanami padi, lahan telah subur secara alami.
Dengan mempertahankan budaya penggembalaan kerbau, Desa Bangsal sekaligus dapat memelihara produktifitas layanan alam untuk mendukung sektor perikanan maupun produktivitas tanaman pangan.